Thursday, November 20, 2008

back to "relativity"

halo teman2
UNTUNGNYA kalo in ikita ga akan ngmgin soal
RELATIVITAS EINSTEIN atau GALILEO
(it sucks -.-")

kita akan ngmgin realita tentang relativitas yang ada du kehidupan sehari2
dan gua harap ini bermanfaat
supaya hidup jadi lebih damai
bukan bercanda ya, tapi ini betulan.......



basically, apa yang disebut relativitas adalah kedudukan sesuatu terhadap sesuatu yang lain
di rumus, X terhadap Y bisa disebut X' (ga penting)
dalam konteks yang visual, bisa digambarkan dengan simpel seperti orang yang naik mobil
kata orang yang diam di luar mobil, "mobil itu bergerak ya"
tapi sebaliknya, kata orang di dalem mobil, "orang itu bergerak ya"
NAH, itu di dalam bentuk visualnya
basicnya, yang harus kita pegang adalah
"sesuatu akan berbeda jika dilihat oleh sesuatu yang lain bahkan pada saat yang sama"

kita masuk ke hal yang mendasar dalam hidup manusia
mengenai "benar" dan "salah"
oke, ini akan terdengan agak kontroversial buat beberapa orang
jadi kalo mau leave, silahkan
gua ga berniat menjadikan orang sesat, SUMPAH

BENAR dan SALAH
gak usah dijelasin soal definisi ya
tetapi, ketika sesuatu dianggap benar, maka itu dilakukan
sebaliknya, kalo salah, itu tidak boleh dilakukan
(ini paradigma umum)

lantas, "kapan, bagaimana, seperti apa" sesuatu dianggap benar, berasal dari mana ?
orang kristen bakal bilang, dari alkitab
orang islam bakal bilang, dari al-quran
dan seterusnya
dan orang ateis(jangan dilupakan) bakal bilang, banyak, bisa dari logika, ilmu alam, bla bla bla (ini hal yang wajar)
terus, sebetulnya yang mana yang bener sih ?

gua menghindari SARA ya di sini
dan menjunjung tinggi realtivitas (lebay)

begini ya
ketika manusia ada (entah kapan, mungkin ketika muncul eek)
benar dan salah itu muncul dengan sendirinya
sebagai manifestasi sistem otak manusia
di mana BENAR dan SALAH menjadi suatu sistem yang secara tidak sadar, telah terstruktur dan diteruskan karena dianggap baik
basically, ini adalah sebuah anutan UMUM mengenai benar dan salah

sekarang, asumsikanlah anda sekarang melihat diri anda normal dan gila
berada pada dunia yang paralel
yang satu akan berkata "jangan menyiksa, karena disiksa itu gaenak"
dan yang satunya mungkin berkata, "menyiksalah! karena disiksa itu nikmat"
lantas yang mana yang menurut lu benar ?
kalo lu cukup egois, lu akan berkata, yang pertama
WAJAR, karena lu sekarang berada pada kondisi yang sama kaya dia
apa yang lu anggap benar dan salah itu sama
sehingga ketika orang kedua bicara, lu akan menganggap dia salah
karena lu berbeda dengan dia
ngerti sampe sini ?

okay, kita coba lagi ya
anggap ada agama X dan Y
umat X punya kitabnya sendiri
Y juga demikian
anggaplah lu tidak punya agama (smoga lu punya kemampuan untuk ini)
dan berada pada kondisi netral
ketika X berkata bahwa Y sesat
dan Y berkata bahwa X sesat
menurut lu itu hal yang wajar tidak ?
(kalo jawaban lu iya, lanjutkan. kalo engga, silahkan leave juga gapapa)

itu gambaran gampang mengenai relativitas dan KEBENARAN
gua pernah membahas mengenai ABSOLUTISM
dan absolutism tidak pernah ada
entah karena tidak ada yang bisa merumuskan, atau karena memang tak ada yang absolut



ketika kita berhadapan dengan ribuan orang yang berbeda
apakah kita uda betul2 mau berusaha mengerti bahwa masing2 dari kita itu berbeda ?
apa yang kita pegang dan apa yang kita lihat itu berbeda dengan orang lain
kalo iya, kenapa lu harus berkata bahwa dia salah, dia betul, dia hancur, dia gila ?
kalo lu bisa ngatain orang GILA, lu masih cukup egois untuk ga mau ngerti perbedaan ini
dia cuma BERBEDA dari kita
cara dia melihat, cara dia mendengar, dst

menurut gua
tidak ada satu agama pun yang berhak mengatakan bahwa agama lain itu sesat
(Susah juga kalo ga pake contoh ya. hmm)
pada saat lu berkata agama itu sesat
lu juga sesat di hadapan mereka
lantas mengapa lu berpikir elu yang benar secara mutlak ?
apa karena lu punya kesaksian ?
lantas, mereka juga punya kesaksian mereka sendiri yang berbeda dengan lu
coba dipikir 10 kali deh
apa yang akan terjadi ketika lu bertemu apa yang disebut oleh orang lain "iblis"
dan lu merasakan kenikmatan dan kebenaran di sana ?
apa lu akan tetep berpikir bahwa agama lain itu tidak salah ?
kalo iya, selamat... lu uda bisa mengurangi keegoisan lu
dan apabila lu udah bisa berkata bahwa agama temen lu itu tidak salah
lu sudah dalam tahap yang berbeda

ribuan bahkan jutaan orang uda berusaha merumuskan tentang keTuhanan dan kebenaran
tapi ga pernah ada satupun yang bisa merumuskan untuk semua orang di bumi ini
karena tiap orang itu berbeda...

urusan agama, menurut gua itu hal yang personal banget
kalo lu punya Tuhan, itu urusan ama Tuhan lu
dan siapa yang bisa jamin Tuhan lu dan Tuhan temen lu itu sama ?
no one knows...

gua harap ketika lu kelar membaca blog ini
1. lu bisa mengerti tentang perbedaan, apa yang bikin perbedaan, dan apa akibatnya
2. lu bisa menekan egoisme lu
3. mengertilah bahwa ketika lu benar, orang lain tidak salah

sampe skarang, masi banyak pertanyaan di otak gua mengenai relativitas kebenaran ini
1. kapan orang disebut salah ? apakah selalu benar ?
2. apa itu Tuhan, siapa dia ? dalam definisi yang tidak agamis dan subjektif
3. dengan prinsip apakah kita harus hidup ? (gua punya jawaban gua untuk ini, tapi gua menunggu jawaban kalian untuk berbagi)



humans are different each one
and they have wars because of the differences
without seeing what may be wrong or right about them and their enemies
i believe, when we can see it, no one is real enemy...







-kitti-thinking-

No comments: