Wednesday, June 24, 2009

dewasa

singkat cerita, temen saya kemarin cerita-cerita dikit soal masalahnya
berharap bahwa gua bisa memberikan referensi bantuan, ya sudah gua tanggapi dong
lagipula ga tega juga kalo didiemin
(dan prolog ini uda ga jadi SINGKAT)
dia melihat bahwa dua orang subjek, menghadapi objek yang sama, merespon hal yang berbeda
dalam hal ini, dua subjek tersebut adalah dia dan kakaknya
entah mengapa, dia belum bisa memanage untuk terhindar dari keributan yang ada di lingkungan sosialnya
dan dalam lingkungan sosial objek yang sama, kakaknya bisa
tiba2 dia mengeluarkan statement yang membuat saya tergelitik sedikit, hanya sedikit (bohong)
"mungkin cowok lebih cepet dewasa ya?"
dan mulailah saya berpikir beberapa belas atau 20 jam-an
tentunya jauh sebelum ini, saya uda sering berpikir soal ini, tapi baru kemarin diintensifikasi

DEWASA
saya tidak sedang berbicara tentang definisi dari kamus ya, tetapi mengenai definisi internal dari kata 'dewasa'
maksud saya internal, itu mengenai filosofi, makna dalam penggunaan, sudut pandang pemakaian, and so on

saya sering banget mendengar orangtua bicara ke anak2nya
"kamu belum dewasa"
sering juga kalo temen2 lagi ada yang curhat, temen lainnya bilang
"kok lu belum dewasa sih"
dan dalam kasus di atas
"mungkin cowok lebih cepet dewasa ya?"

saya menjawab pertanyaan temen saya tadi dengan review yang agak panjang, tetapi tidak menjawab pertanyaan saya sendiri
dan buat saya, memang di sanalah letak jawabannya, 'ambiguitas'

tingkat kedewasaan seseorang, setelah saya perhatikan sangat relatif terhadap "apa yang dibahas" dan "apa patok ukuran yang dibahas"
untuk gampangnya, saya beri contoh ketimbang banyak review dan preview aja
mengingat ada temen saya yang G APERNAH NGERTI tanpa contoh
ckckck...

Relatif Terhadap Subjek
Dalam hal ini, kitas edang membahas subjek apa ?
Bisa saja saya membahas tentang perkuliahan dan teman saya membahas tentang family relationship
ketika SAYA tidak cukup dewasa dalam perkuliahan saya, tetapi dewasa dalam hubungan dengan keluarga
lalu
TEMAN SAYA malah sebaliknya, dewasa dalam perkuliahan tetapi tidak dewasa dalam hubungan keluarga
pertanyaan yang muncul adalah, "siapa yang lebih dewasa?"
tentu saja, dengan asumsi bahwa semua hal yang berhubungan dengan validitas kedewasaan tidak ada masalah (kalo ga begini, bisa jadi panjang sekali kawan)

Relatif Terhadap Acuan
Pernah belajar tentang Sel Volta ? kalo ga, gapapa
Pesan moral yang saya dapet dari pelajaran itu muncul di sini
seringkali, segala sesuatunya tidak memiliki nilai STANDAR
manusia-lah yang menciptakan nilai standar itu, supaya memudahkan konteks berpikir kita
dan hal ini, menurut sepenglihatan saya, muncul di dalam konteks masalah yang dibicarakan, yaitu kedewasaan
CONTOHNYA
ketika saya berkata, orang itu lebih dewasa ketimbang saya, EVEN dalam satu hal spesifikmisalnya "mencari nafkah"
semua ini akan kembali ke definisi dewasa menurut subjek pembicara
misalnya untuk saya, nilai ukuran dari kedewasaan adalah ketenangan, kebijaksanaan, dan cara pikir yang semuana mengacu ke tindakan
tetapi buat kakak saya misalnya, kedewasaaan diukur dari cara hidup, entah dari mana cara hidup itu berasal
dan buat teman saya, patokan kedewasaan adalah HASIL yang dilihat dari semua yang ada
Tentunya hal ini menimbulkan ketidakjelasan kata "Dewasa" yang digunakan oleh subjek pembicara, kalu kita bukan cenayang !

Lantas, apakah DEWASA adalah kata yang valid untuk menyatakan sesuatu ?
menurut saya
YA
kata dewasa ini sendiri bisa dipakai
saya tidak menyebutkan bahwa kata ini hanya menimbulkan masalah bukan, di atas ?

Tetapi, yang ingin saya sampaikan adalah, limitation dari penggunaan kata ini
saya agak gatel dengan kalimat2 orang yang sebetulnya tidak terlalu valid dan menimbulkan masalah dari ambiguitas itu
kaya orangtua saya ngmg ke saya
"kamu harusnya kemarin bertindak lebih dewasa"
dan setelah merenungkan ini, saya jadi punya jawaban cadangan
"memangnya dewasa itu seperti apa?"
dan kalau dia berkata
"ya kamu harusnya bisa berpikir sendiri"
saya akan menjawab
"dewasa itu relatif setiap orang"
entah orangtua saya akan mengerti atau tidak
pada intinya, saya hanya menanyakan,"seperti apa saya harus bertindak?"

Oh ya, ada satu hal di mana kata 'dewasa' bisa digunakan secara bebas
hampir setiap manusia seringkali mengaitkan kedewasaan dengan kemampuan seseorang menghadapi masalah
yang pada akhirnya sebetulnya cara menghadapi masalah memiliki penekanan yang berbeda-beda tiap orangnya
tetapi, ini adalah contoh kalimat yang membuat kata DEWASA menjadi global
"saya belum cukup dewasa dalam menghadapi keluarga saya sendiri"
walaupun pada akhirnya makna dewasa itu berubah dari orang ke orang lainnya, tetapi ada satu hal yang bisa disepakati dari kalimat ini
yakni, merujuk kepada fakta bahwa dia tidak bisa menyelesaikan masalahnya
seringkali saya menggunakan kalimat ini untuk menyembunyikan makna sesungguhnya dari apa yang ingin saya sampaikan
memang jadi sangat ambigu sih, tapi saya memang ingin mengembalikan ke orang yang saya ajak bicara
"review yourself, don't take my review only"

Pesan yang ingin saya sampaikn, in points...
1. DEWASA memiliki limit dalam pemakaiannya which leads to ambiguity
2. Gunakanlah kata ini untuk sesuatu yang tidak membingungkan orang, apalagi menimbulkan masalah
3. Sadarilah bahwa DEWASA untukmu berbeda dengan orang lain
4. Dewasa tidak bisa diukur secara global ! jadi, hindari kata2 "kamu tidak deewasa" tanpa merujuk ke subjek pembicaraan tertentu

Oh ya, melanjutkan cerita tadi, saya menjawab sms temen saya dengan pertanyaan
- apa itu dewasa buatmu?
- apa itu dewasa buat kakakmu?
- bisakah dewasa diukur ?

Dan buat saya, 'dewasa' tidak menjadi subjek penting
karena percuma menjadikannya kosakata penting karena ambiguitasnya
saya sarankan, kalau anda malas berhubungan dengan filosofi APALAGI sampe hal2 yang tidak terlalu krusial seperti ini, lupakan saja kata DEWASA
saya hanya menggunakan kata DEWASA untuk beberapa hal seperti, musical maturity(yang ini ada patokan abstraknya, jadi relatif jelas ketimbang 'dewasa' dalam konteks umum), pembandingan dua hal dalam subjek spesifik, dan menyembunyikan makna sesungguhnya dari kalimat (Seperti di 3 par. di atas)

-kitti-adulthood-

2 comments:

Anonymous said...

Tapi klo 'kmu kyk anak kcil'
bleh ga?

dreamerkitty said...

biasanya mengatakn seseorang seperti anak kecil itu kaitannya dengan kedewasaan, BIASANYA loh
jadi, intinya kalo dibilang kaya anak kecil, dengan kata lain kita berbicara tentang kedewasaan juga
dan di atas ga ditulis GA BOLEH BILANG GA DEWASA kan ?

jadi...
mengenai dikatakan ato tidak, itu urusan si subjek pembicara, bukan saya (saya ?!?)
tetapi untuk menghindari ambiguitas yang berakibat buruk, sebaiknya dipertimbangkan untuk diganti dengan kata lain yang lebih deskriptif

intinya...
jawabannya udah ada di post itu

HEH
KOK LO BISA OL SIH ?!?